SURAH AL-FATIHAH
TAFSIR AYAT 1
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمنِ
الرّحِيْمِ
Terjemahannya: Dengan Menyebut Nama Allah yang maha lagi maha
penyayang
KEDUDUKAN BASMALLAH DALAM AL-FATIHAH
Kedudukan basmallah dalam al-fatihah
apakah ia termasuk dalam ayat atau diliuar ayat. Coba kita simak pendapat para
ulama berikut ini pandangan mereka terhadap basmalah dalam al-Qur`an:
Pertama, mengatakan
bahwa basmallah merupakan ayat dari setiap surat dalam al-Qur`an kecuali surat
at-Taubah pendapat ini berdasarkan pendapat dari diantaranya: Ibnu Abbas, Ibnu
Umar, Ibnu az-Zubair, Abu Hurairah, Ali. Sedangkan dari kalangan Tabi`in yaitu
Atha`, Thawus, Said bi Jubair, Makhul, dan az-Zuhri. Dan juga hal yang sama
dikatakan oleh abdullah bin al-Mubarak, Imam Syafi`i, Ahmad bin Hanbal, Ishaq
bin Rahwaih, Abu Ubaid al-Qasim bin salam.
Kedua, mengatakan
bahwa basmallah itu bukan termasuk ayat al-fatihah dan juga tidak termasuk
dalam surat-surat lainnya, pendapat ini oleh Imam Malik dan Abu Hanifah beserta
para pengikutnya.
Ketiga, mengatakan bahwa basmallah terletak pada setiap awal surat akan
tetapi bukan bagian darinya, pendapat oleh Dawud dan juga menurut riwayat dari
Imam Ahmad bin Hanbal.
Mengenai
bacaan basmallah dalam sholat ada yang
jahr (dengan suara keras) , sirri (tidak bersuara / dibaca dalam hati/ tidak
keras), dan bahkan ada juga berpendapat tidak dibaca baik secara jahr maupun
sirri.
Mengenai bacaan sholat secara jahr
termasuk bagian dari perbedaan pendapat diatas. Mereka yang berpendapat bahwa
basmallah itu bukan ayat al-Fatihah, maka ia membacanya secara sirri. Demikian
juga yang mengatakan bahwa basmallah adalah suatu yang ditulis pada awal setiap
surat.
Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa
basmallah bagian pertama dala setiap surat, masih berbeda pendapat. Imam
syafi`i berpendapat bahwa basmallah itu dibaca secara jahr bersama al-Fatihah
dan surat al-qur`an lainya. Inilah Mazhab beberapa sahabat dan tabi`in serta
para imam, baik salaf maupun Khalaf.
Ulama lain berpendapat bahwa basmallah
tidak dibaca secara jahr di dalam sholat. Inilah riwayat yang benar dari ke
empat Khulafa`ur Rasyidin, Abdullah bin Mughaffal, beberapa golongan ulama
salaf, maupun khalaf. Hal itu juga menjadi pendapat Imam Abu Hanifah,
ats-Tsauri, dan Ahmad bin Hanbal.
Dan menurut Imam Malik, Basmallah tidak
dibaca sama sekali, baik seccara jahr maupun sirri. Mereka mendasari pada
hadist yang terdapat dalam kitab muslim, dari Aisyah Ra katanya, Rasulullah Saw
membuka sholat dengan takbir dan bacaan Al-Hamdulillahirabbil`alamin``.
Dan menurut riwayat Muslim ``mereka
tidak menyebutkan Bismillahirrahmanirrahim pada awal bacaan dan tidak juga pada akhirnya``.
Demikianlah dasar-dasar pengambilan pendapat
para Imam mengenai masalh ini dan tidak terjadi perbedaan pendapat, karean
mereka telah sepakat bahwa sholat bagi orang yang menjhrkan dan mensirrikan
basmallah adalah sah karean pada hakekatnya mereka meliki dasar masing-masing
yang tidak menjadikan kita terpecah belah karena hal ini semoga mampu menjga
dan menghormati perbedaan ini dan menjdai umat islam hidup damai dan
bersaudara. Amien... Segala Puji Bagi Allah.
KEUTAMAAN BASMALLAH
Membaca basmallah disunnahkan pada saat mengawali setiap
pekerjaan. Disunnahkan juga saat hendak masuk wc (toilet). Hal itu sebagaimana
disebutkan dalam hadist. Selain itu Basmallah juga disunahkan untuk bacaaan
awal wudlu, sebagaimana dinyatakan dalam hadist marfu` dalam kitab imam Ahmad
dan kitab-kitab sunan, dari abu Hurairah, Sa`id bin Zaid dan abu Sa`id, Nabi
Saw bersabda:
لَاوُضَوْءَ
لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِاسْمَ اللّهِ عَلَيْهِ....
``Tidaklah sempurna wudlu bagi orang yang
tidak membaca nama Allah padanya.``(hadis ini Hasan)
Juga
disunnahkan dibaca saat hendak makan, berdasarkan hadist dalam shahih Muslim , bahwa Rasulullah Saw
pernah bersabda kepada umar bin Abi Salamah:
قُلْ
بِاسْمِ اللهِ, وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ, وَكُلْ مِمَّايَلِيْكَ.
``Ucapkan Bismillah makanlah dengan
tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat darimu.``
Kata ( اللهِ) merupakan nama untuk Rabb. Dikatakan bahwa Allah adalah al-Ismul-a`zham(nama
yang paling agung). Karena nama itu menyandang segala macam sifat. Dengan
demikian semua nama-nama yang baik itu menjadi sifat-Nya. Dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim
diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa rasulullah
bersabda:
(اِنَّ اللهِتِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ إِسْمَا مِائَةً إِلَّا
وَاحِدًا مَنْ أَخْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ.)
``Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu,
barang siapa yang dapat menguasainya maka ia akan masuk surga.``
Nama Allah merupakan nama tidak
diberikan kepada siapapun selain diri-Nya , yang maha suci lagi maha tinggi.
Oleh karena itu dalam bahasa Arab tidak
diketahui dari kata apa namanya berasal. Maka diantara para ahli nahwu ada yang
menyatakan bahwa nama itu (Allah) adalah Ismin jamid, yaitu nama yang tidak
mempunyai kata dasar.
Dari al-Khalil Sibawaih
diriwayatkan bahwa ``ا`` dan ``ل`` dari kata الله . Merupaka suatu
yang lazim (tak terpisahkan ). Al-Khartabi mengatakan, tidaklah anda menyadari bahwa
anda dapat menyerukan ``يَاالله `` dan tidak dapat menyerukan `` يَاالرَّحْمنُ`` . Kalau kata ``يَاالله `` bukan dari asal kata, maka tidak boleh memasukan huruf nida`
(seruan) terhadap ``ا`` dan ``ل`` . Ada
juga yang berpendapat bahwa kata Allah mempunyai kata dasar.
*الرّحْمنِ
لرَحِيْمِ*
merupakan dua nama dalam
bentuk Mubalaghah (bermakna lebih) yang
berasal dari ar-rahmah. Namun kata ar-Rahman menunjukan yang lebih dari
ar-Rahim.
Abu Ali al-farisi mengatakan ar-rahman
merupakan nama yang bersifat umum meliputi segala macam bentuk rahmat, dikhusus
bagi Allah semata. Sedangkan ar-rahim, dimaksudkan bagi orang yang beriman
(terdapat pada QS. al-ahzab:43).
Ibnu al-Mubaraq mengatakan,
ar-Rahman yaitu jika dimintai , maka dia
akan memberi. Sedangkan ar-rahim yaitu jika permohonan tidak diajukan
kepada-Nya, maka Dia akan murka. Sebagaiman dalam hadist riwyat at-Tirmidzi dan
Ibnu Majah dari abu Shalih al-Farisi al-Khuzi, dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw bersabda
مَنْ
لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
`` Barangsiapa yang tidak memohon kepada
Allah, maka Dia akan Murka kepadanya.``
Nama
``ar-Rahman`` hanya dikhususkan untuk allah semata, tidak diberikan
kepada selain diri-Nya. Sebagaimana Firman Allah:
``Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan
nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang
terbaik)`` ....(QS.al-Isra:110)
Sedangkan mengenai ``ar-Rahim``
Allah ta`ala pernah menyebutkan kata itu untuk selain diri-Nya, Dalam
firman-Nya Allah meyebutkan,
``sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat
belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.`` (QS. at-Taubah:128)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diantara nama-nama Allah
itu ada yang disebutkan untuk selain dir-Nya, tetapi ada juga yang tidak
disebutkan untuk selain diri-Nya, misalnya ar-Rahman, al-Khaliq, ar-Razaq,
dan lain-lain.
Oleh karena itu, dia memulai dengan nama
Allah , dan menyifatinya dengan ar-rahman, karean ar-Rahman lebih khusus
daripada ar-Rahim.
Catatan: tafsir yang dikupas disini
hnyalah ringkasannya dan alangkah lebih baiknya merujuk pada tafsir
pokoknya..... disini hanya menggambarkan sedikit sekilas pengetahuan kita agar
kiranya kita kembangkan melalui sumber atau referensi lainnya. Semoga bermanfaat.